Bersihkan Aqidah dari Kemusyrikan

Bersihkan Aqidah dari Kemusyrikan
Oleh : Imron Nasution
Sesungguhnya dien (agama) yang diridhoi Allah Hanyalah Islam. Tidak berselisih orang-orang yang diberi kitab kecuali sesudah datang pengetahuan kepada mereka, karena kedengkian (yang ada) diantara mereka. Barang siapa yang kafir terhadap ayat-ayat Allah maka sesungguhnya Allah sangat cepat hisab-Nya (Q.S. Ali Imron 3:19).
Dinul Islam adalah satu Nikmat Allah yang paling berharga yang telah diberikan kepada ummat manusia. Sebab dengan dienul Islam manusia dapat diselamatkan baik didunia maupun diakhirat nanti.
Allah telah menjamin bahwa seseungguhnya dien (Agama) yang diterima Allah hanya Islam sebagaimana firman Allah berikut ini:
Barang siapa yang mencari dien selain dienul Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima dien itu dari padanya dan dia di akherat termasuk orang yang merugi. (Q.S Ali Imran 3:8)
Tidak ada dien yang diterima Allah selain Islam. ini adalah pernyataan yang lugas dan sangat mudah dipahami. jadi jangan membuat argumen seolah-olah di dunia ini banyak agama yang jadi pilihan dangan ungkapan tidak satu jalan ke surga.
Boleh orang punya keyakinan dan pemahaman yang beragam, tapi ingat dari sekian banyak agama yang dianut oleh manusia hanya dienul islam yang diterima Allah.
Diennul Islam membimbing dan mengajari manusia untuk beraqidah yang bersih . Tidak tercampur dengan kemusyrikan. Sebab Aqidah adalah ibarat nyawanya dienul Islam. jika nyawanya hilang maka ruh aqidahnya juga akan mati. Maka salah satu penyebab kematian adalah kemusyrikan.
Oleh karena itu aqidah harus bersih dari kemusrikan. Tidak Boleh bercampur sedikit pun dengan hal-hal yang menyebabkan rusak dan terkotorinya aqidah, termasuk dalam setiap amalan.
Aqidah, amalan atau ibadah yang bercampur dengan kemusrikan tidak akan ada nilainya disisi Allah, baik didunia maupun diakhirat. Karena aqidah, amalan dan ibadah itu telah rusak dan mati. Tidak lagi memiliki ruh. Dan Allah tidak akan menerima amalan itu betapa banyak dan baik amalan itu.
Amalan yang sudah tercemar kemusyrikan sama dengan amalan orang-orang. kafir. Betapapun kelihatanya mulianya amalan itu tapi tidak ada nilanya disisi Allah. Amalan itu ibarat debu diatas dedaunan yang jika ditiup angin dan ditimpa hujan hilang dengan seketika, sebagaimana firman Allah berikut ini :
"Dan kami hadapi segala amal yang mereka kerjakan, lalu kami jadikan amal itu bagaikan debu yang berterbangan" (Q.S Al Furqaan 25:23)
Di akhirat kelak, orang-orang kafir dan orang-orang musyrik, akan mencari amalan yang telah ia lakukan ketika hidup didunia. tapi mencarinya itu ibarat orang yang kehausan ditengah padang pasir tandus.
Mereka mengejar fatamorgana yang dikiranya air yang dapat menghilangkan dahaga. tetapi ketika sudah sampai ketempat itu ia tidak melihat air walau setetes, seperti digambarkan Allah dalam firmanya berikut ini:
"Dan orang-orang kafir amal-amal mereka adalah laksana Fatamorgana di tanah yang datar, disangka air oleh orang-orang yang dahaga tetapi jika didatangi tidak ada apapun. Dan didapatinya ketetapan Allah disisinya, lalu Allah memberikan padanya perhitungan (amal-amal) dengan sempurna dan Allah sangat cepat perhitungan-Nya" (Q.S. An-Nur 39)
Jika tidak ingin amalannya jadi sesalan dikemudian hari, bersihkanlah aqidah, amalan dan ibadah dari kemusrikan. Khususkan diennul Islam untuk Allah. Tidak Ada yang disembah Kecuali ALLAH, kita hanya tunduk pada Hukum Allah, dan hanya kepada Allah kita berserah diri.
Mudah-mudahan dengan membersihkan aqidah dari kemusrikan ibadah dan amal kita diterima Allah. Wallohu a'laam

No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.