Lipatan Yang Menyelamatkan
Cobalah mengangguk – anggukan kepala sambil bernafas, atau menggeleng – gelangkan kepala sambil bernafas, apakah anda merasakan kesulitan bernafas. Ya, tentu saja tidak. Sebab Allah telah menciptakan saluran udara atau tenggorokan manusia dengan bahan yang amat lentur.
Struktur tenggorokan adalah contoh dari sistem yang sempurna dalam tubuh manusia. Dinding tenggorokan didukung oleh tulang rawan berbentuk cincin. Susunan yang memungkinkan pergerakan kearah yang berbeda.
Andai saja pipa saluran udara terbuat dari daging yang lembut, maka kelembutan yang dihasilkan justru akan menyebabkan penyumbatan konstan yang mengakibatkan kita sulit untuk bernafas. Atau jika tenggorokan tersusun dari suatu yang keras seperti tulang, maka gerakan kita tak lagi dapat menggerakan kepala dengan bebas kesegala arah. Namun, susunan tulang rawan yang membentuk pipa saluran udara sangat cocok untuk semua jenis gerakan, dan selalu tetap terbuka karena kelenturanya.
Lebih dari itu, tenggorokan juga dilengkapi sebuah sistem yang melindungi saluran nafas dari benda – benda yang berasal dari mulut. Ya, karena batang tenggorokan terletak berdampingan dengan saluran makan, ada kemungkinan makanan yang kita telan akan terjebak dalam tenggorokan dan tercekik sendiri. Namun kenyataanya tidaklah demikian. Meskipun kita terus makan dan bernafas, makanan tidak pernah tersangkut dalam tenggorokan kita. Jadi apa yang melindungi kita ketika makan?
Ada lipatan kecil dari tulang rawan elastis yang disebut kelap lekum kanan di pintu masuk ke batang tenggorokan. Lipatan ini secara otomatis menutup pintu masuk ketenggorokan saat menelan.
Kita telah menelan makanan dan meinuman jutaan kali sejak bayi, dan sebanyak itulah lipatan kecil itu menutup jalan masuk ketenggorokan disaat yang tepat. Kita tidak dapat menyadari keberadaan dan tidak mampu mengendalikan hal itu, tapi lipatan kecil itu telah menyelamatkan hidup kita.
Inilah salah satu bukti kesempurnaan penciptaan Allah dan kemurahan-Nya pada makhluknya.
Sumber: Ar-Risalah/ No.110/Vol.X/02 Sya’ban - Ramadhan 1431 H/ Agustus 2010/ Kauniyah

No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.