Ilmu memiliki kedudukan yang tinggi dalam Islam, bahkan ayat yang pertama turun adalah ayat yang mengajak untuk belajar. Allah Subhaanahu wa Ta’aala berfirman, “Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan,” (QS. Al Alaq: 1)
Allah Subhaanahu wa Ta’aala juga sampai bersumpah dengan sarana untuk memperoleh ilmu, yaitu pena. Dia berfirman, “Nun, demi kalam dan apa yang mereka tulis,” (QS. Al Qalam: 1)
As Sunnah juga menguatkan kedudukan ilmu sampai-sampai menjadikan usaha ntuk memperoleh ilmu sebagai jalan ke surga. Rasulllah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Barang siapa yang menempuh jalan untuk mencari ilmu, maka Allah akan memudahkan baginya jalan ke surga.” (HR. Bukhari, Abu Dawud dan Tirmidzi)
“Apabila seseorang meninggal, maka terputuslah amalnya selain tiga perkara; sedekah jaariyah, ilmu yang dimanfaatkan atau anak saleh yang mendoakannya.” (HR. Muslim)
Para penuntut Ilmu juga merupakan wasiat Rasulllah shallallahu ‘alaihi wa sallam, dimana para pengajar diperintahkan berbuat baik kepada mereka. Beliau bersabda: “Akan datang kepadamu orang-orang yang mencari ilmu, maka apabila kamu melihat mereka, ucapkanlah kepada mereka, ‘Selamat datang kepada wasiat Rasulllah shallallahu ‘alaihi wa sallam’, dan berilah fatwa kepada mereka.” (HR. Ibnu Majah dari Abu Sa’id, dihasankan oleh Syaikh Al Albani dalam Shahihul Jami’ no. 3651)
Ilmu juga merupakan jalan bagi seorang muslim untuk mengenal Allah dengan sebenar-benarnya. Oleh karena itu, ahli ilmu adalah orang yang paling takut kepada Allah (lihat surat Fathir: 28).
Pembagian ilmu
Ilmu terbagi menjadi dua bagian; fardhu ‘ain dan fardhu kifayah.
Fardhu ‘ain adalah ilmu yang setiap muslim wajib mengetahuinya, seperti ilmu tentang Tuhannya, agamanya dan Nabinya shallallahu ‘alaihi wa sallam. Adapun yang fardhu kifayah adalah llmu yang harus ada di kalangan kaum muslimin untuk menopang kehidupan mereka, seperti ilmu kedokteran, industri, dsb.
Adab menuntut ilmu
Dalam menuntut ilmu ada beberapa adab yang perlu diperhatikan, namun sebelumnya perlu kiranya dketahui tentang pentingnya adab tersebut.
Burhanuddin Az Zarnuuji berkata, “Orang-orang yang hadir di majlis ilmu itu banyak, namun mengapa yang keluar (berhasil) hanya sedikit? Hal itu, karena kebanyakan mereka tidak mengerjakan adab penuntut ilmu.”
Ibnul Mubarak berkata, “Aku belajar ilmu selama dua puluh tahun, dan aku belajar adab ilmu selama tiga puluh tahun.”
Ibnul Kharrath Al Isybiliy menyebutkan dari sebagian ahli ilmu, ia berkata, “Janganlah meremehkan adab, karena barang siapa yang meremehkan adab, maka ia akan meremehkan sunnah-sunnah, dan barang siapa yang meremehkan sunnah-sunnah, maka ia akan meremehkan yang wajib-wajib.”
Berikut ini beberapa adab penuntut ilmu yang perlu diperhatikan:
Jujur dan ikhlas.
Allah Subhaanahu wa Ta’aala berfirman, “Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah, dan hendaklah kamu bersama orang-orang yang benar.” (QS. At Taubah: 119)
Rasulllah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya amal itu tergantung niat, dan seseorang hanya mendapatkan sesuai yang ia niatkan.” (HR. Bukhari)
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam juga memberitahukan, bahwa orang yang pertama kali menjadi bahan bakar neraka adalah tiga orang, yang salah satunya adalah orang yang belajar agama dan mengajarkannya agar disebut sebagai orang ‘alim, dan orang yang membaca Al Qur’an agar disebut qari’ (sebagaimana dalam hadits riwayat Muslim), nas’alullahas salaamah wal ‘aafiyah.
Oleh karena itu, hendaknya seorang penuntut ilmu meniatkan di hatinya untuk menggapai ridha Allah dan mendapatkan negeri akhirat, menyingkirkan kebodohan dari dirinya serta menghilangkan kebodohan yang menimpa orang lain. Dia pun hendaknya berniat untuk menegakkan agama Islam dan menjaganya, karena Islam terjaga dengan ilmu. Sikap zuhud dan takwa pun tidak mungkin dicapai dengan kebodohan.
Mencari ilmu yang bermanfaat
Di antara doa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah, “Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari hati yang tidak khusyu’, dari doa yang tidak didengar, dari jiwa yang tidak puas dan dari ilmu yang tidak bermanfaat. Aku berlindung dari empat hal itu kepada-Mu.” (HR. Tirmidzi dan Nasa’i dari Ibnu ‘Amr, dan diriwayatkan oleh Abu Dawud, Nasa’i, Ibnu Majah dan Hakim dari Abu Hurairah, dan Nasa’i dari Anas, dishahihkan oleh Syaikh Al Albani dalam Shahihul Jami’ no. 1297).
Seorang penyair berkata:
Alangkah banyak ilmu itu dan alangkah luasnya
Siapakah yang dapat mengumpulkannya
Jika kamu harus mencari dan berusaha kepadanya,
Maka carilah yang bermanfaat darinya.
Menyiapkan alat tulisnya.
Imam Syafi’i berkata, “Sesungguhnya di antara penyebab terhalangnya ilmu adalah menghadiri majlis ilmu tanpa menyalinnya.”
Ada yang berkata, “Ikatlah ilmu dengan tulisan.” Ada pula yang berkata, “Ilmu itu binatang buruan, dan talinya adalah mencatat.”
Ada atsar (riwayat) dari Thawus, bahwa ketika ia menghadiri (majlis) Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma, maka ia selalu menulis, sampai suatu ketika ia tidak memperoleh sesuatu untuk menulis, maka ia menulis di tangannya.
Fokus kepada ilmu tersebut.
Ada seorang yang berkata, “Ilmu tidak akan memberikan sebagiannya kepadamu sampai kamu memberikan bagianmu semua kepadanya.”
Membersihkan jiwa dari akhlak yang buruk.
Ilmu yang bermanfaat adalah cahaya dari Allah yang diberikan-Nya kepada hamba-hamba-Nya yang bertakwa. Oleh karena itu, hendaknya seorang penuntut ilmu menjauhi dirinya dari hasad, riya’, ujub, dan semua akhlak tercela. Imam Syafi’i berkata: “Aku pernah mengeluh kepada Waki’ tentang buruknya hapalanku, Maka ia menunjukiku agar meninggalkan maksiat. Karena hapalan adalah karunia Allah. Dan karunia Allah itu tidak diberikan kepada pelaku maksiat”.
Manfaatkanlah usia muda untuk menuntut ilmu, meskipun usia tua bukan penghalang menuntut ilmu.
Hal itu, karena belajar di masa kecil seperti mengukir di atas batu, sedangkan belajar di masa tua seperti mengukir di atas air, karena disibukkan oleh banyak urusan. Meskipun begitu, Allah Subhaanahu wa Ta’ala berkuasa menjadikan seseorang kuat hapalan walaupun usianya telah lanjut.
Hendaknya penuntut ilmu hadir dalam keadaan yang rapi dan baik.
Oleh karena itu, hendaknya ia tidak datang dalam keadaan menahan buang air, lapar, pikiran sedang risau dan sebagainya.
Bekerja tidaklah menghalangi untuk belajar.
Para sahabat semuanya bekerja, namun setelah mereka bekerja, maka sisa waktunya mereka gunakan untuk belajar agama. Abu Sa’id berkata, “Kami berperang dan membiarkan seorang atau dua orang untuk mendengar hadits Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, lalu keduanya menceritakan kepada kami sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, lalu kami juga menceritakan; kami katakan, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa salam bersabda.” (HR. Ibnu ‘Asakir).
Bertahap dalam menuntut ilmu.
Hendaknya seorang penuntut ilmu mendahulukan yang terpenting di antara sekian ilmu, seperti ilmu tentang ‘Aqidah dan ibadah, serta yang dibutuhkan pada saat itu.
Harus sabar.
Imam Muslim meriwayatkan dalam Shahihnya dari Yahya bin Katsir, ia berkata, “Ilmu tidaklah diperoleh dengan jiwa-raga yang santai.”
Demikian juga hendaknya seorang murid, tidak memilih jenis ilmu menurut dirinya sendiri. Bahkan hendaknya ia serahkan masalah itu kepada guru. Karena guru memiliki pengalaman tentang hal itu.
Duduk yang sopan.
Oleh karena itu, hendaknya ia tidak bersandar. Demikian juga hendaknya ia tidak duduk dengan duduk orang yang sombong, yaitu dengan menaruh kaki yang satu di atas kaki yang lain.
Hendaknya ia bertanya dengan baik, dan lebih baik lagi jika ia awali dengan mendoakannya, seperti mengucapan “Semoga Allah mengampuni engkau” dan menggunakan kata-kata yang lembut terhadapnya.Imam Malik berkata, “Abu Salamah bin Abdurrahman bin Auf pernah mendebat Ibnu Abbas sehingga banyak ilmu yang terhalang baginya.” Adh Dhahhak berkata, “Aku tidaklah mengambil ilmu ini dari para ulama kecuali dengan bersikap lembut kepada mereka.”
Tidak malu dalam bertanya.
Allah Subhaanahu wa Ta’aala berfirman, “Maka bertanyalah kepada orang yang mempunyai pengetahuan jika kamu tidak mengetahui,” (QS. An Nahl: 43)
Aisyah berkata, “Sebaik-baik wanita adalah wanita Anshar, dimana rasa malu tidak menghalangi mereka belajar agama.”
Oleh karena itu, hendaknya seorang penuntut ilmu tidak malu bertanya, karena ilmu itu perbendaharaan, sedangkan kuncinya adalah bertanya.
Meskipun begitu, hendaknya ia tidak banyak bertanya kecuali jika dibutuhkan, tentunya dengan sikap sopan dan beradab.
Hadir di majlis sebelum guru datang.
Tidak memotong pembicaraannya.
Hendaknya ia memuliakan guru tanpa berlebihan. Hal itu, karena ia membawa kitabullah dan sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Diam memperhatikan apa yang disampaikan oleh guru.
Sufyan Ats Tsauriy rahimahullah pernah berkata: “Ilmu diawali dengan mendengarkan, lalu memperhatikan, kemudian menghapalnya, lalu mengamalkan kemudian menyebarkan.”
Penulis: Marwan Hadidi
Disunting Dari http://mimbarjumat.com/archives/1381
Blogger templates
Blogroll
Labels
- Akhlaq
- Aneh
- Aqidah
- Artikell
- Asmaul Husna
- Back LInk
- Batik
- Berita
- Blog
- Bulan Ramadhan
- Bulan Syawal
- Catatan Dari Facebook
- Foto Antejie
- HADIST
- hukum disekitar kita
- Kauniyah
- kesehatan
- Kisah
- Kisah Nyata
- LAZADA
- Motivasi
- Mudik
- My Diery
- My Menu
- Nama Islami
- Pahlawan Indonesia
- Photograp
- sasuke
- Shalat
- Sisi Lain Dunia
- SMS Nasihat
- Taushiyah
- Trik Komputer
- Wanita
- wikipedia
Blog Archive
-
▼
2011
(139)
-
▼
December
(67)
- Jika yang Diberi Salam adalah Jama’ah
- Mengucapkan Salam dapat Mencapai Kesempurnaan Iman
- Tebarkanlah Salam
- Al Jabbaar (Maha Memaksa)
- Al 'Aziiz (Maha Perkasa)
- Al Baari' (Maha Mengadakan)
- Al Muhaimin (Maha Memelihara)
- As Salaam (Maha Pemberi Keselamatan)
- Al Mu'min (Maha Pemberi Keamanan)
- Pembatal–Pembatal Keislaman
- DAMPAK NEGATIF AUDIO VISUAL Oleh: Ibnu Sudar al-Ja...
- Hebatnya Otak Manusia
- Cara Memasukan Widget Clock Islami dalam blog
- Shalat Qashar
- Shalat Jama’
- NASEHAT MENGHADAPI PERNIKAHAN
- SHALAT QASHAR DAN SHALAT JAMA
- Bersihkan Aqidah dari Kemusyrikan
- Bagaimana cara shalat qadha dan berapa raka’at?
- Teknologi Lensa Tercanggih
- Hukum Mengucapkan "Selamat Hari Raya" Kepada Non-M...
- KEDAHSYATAN SIKSAAN DIALAM KUBUR ...
- Al Qomah di bakar Rasul Dengan tergopoh-gopoh, ist...
- Lipatan Yang Menyelamatkan Cobalah mengangguk – an...
- Tanpa Doa bagai Tentara tanpa Senjata
- Al Qudduus (Maha Suci)
- Batik Pekalongan
- Lidah Api Matahari
- Laki-laki Yang Menentukan
- Indahnya Susunan Gigi Pernahkan kita berpikir, bag...
- Hipotalamus ; komandan pasukan hormon
- Indahnya Islam, Manisnya Iman (Bagian 4)
- Indahnya Islam, Manisnya Iman (Bagian 3)
- Indahnya Islam, Manisnya Iman (Bagian 2)
- Indahnya Islam, Manisnya Iman (Bagian 1)
- 10 Hal Yang Tidak Bermanfaat dan Sia-Sia
- Keliru Dalam Menyambut Awal Tahun Baru Hijriah
- Gumpalan Air Ribuan Ton
- 10 Kerusakan Dalam Perayakan Tahun Baru (Bagian 2)
- 10 Kerusakan Dalam Perayakan Tahun Baru (Bagian 3)
- 10 Kerusakan Dalam Perayakan Tahun Baru (Bagian 1)
- Keutamaan Shalat Subuh
- Dosa Besar Akibat Membaca Ramalan Bintang (Bagian 2)
- Dosa Besar Akibat Membaca Ramalan Bintang (Bagian 1)
- Adab-Adab Menyembelih
- Hukum Mengurung Binatang
- Adab Istinja' (Bagian 2)
- Adab Istinja' (Bagian 1)
- Adab Berjalan Kaki Menurut Ajaran Islam
- Tidur Sehat ala Rasulullah
- Hukum Bersalaman dengan Lawan Jenis yang Bukan Muh...
- HUKUM MAKAN DAN MINUM SAMBIL BERDIRI (Bagian 3 )
- HUKUM MAKAN DAN MINUM SAMBIL BERDIRI (Bagian 2 )
- HUKUM MAKAN DAN MINUM SAMBIL BERDIRI (Bagian 1)
- Shalat dengan Celana Isbal
- Hukum Menggunakan Gaji Istri
- Hukum Memanfaatkan Barang Gadai
- Hukum Baju Bergambar
- Adab Menuntut Ilmu (Bagian 2 )
- Adab Menuntut Ilmu (Bagian 1)
- Gelombang Dalam Laut Yang Gelap
- LARANGAN KERAS MENYEMBUNYIKAN KEBENARAN
- CIRI-CIRI SUAMI YANG SHOLEH DAN MENJADI TELADAN
- FATWA-FATWA PENTING A. FATWA RASULULLAH SHALLALL...
- MENGENAL DIENUL ISLAM (1)
- Memahami prinsip dasar Islam - Laa ilaaha ilallah ...
- MENCARI BERKAH (TABARUK) DALAM ISLAM Tabaruk atau...
-
▼
December
(67)
Cari Produk
gamaguchin.com. Powered by Blogger.
Blog Archive
-
▼
2011
(139)
-
▼
December
(67)
- Jika yang Diberi Salam adalah Jama’ah
- Mengucapkan Salam dapat Mencapai Kesempurnaan Iman
- Tebarkanlah Salam
- Al Jabbaar (Maha Memaksa)
- Al 'Aziiz (Maha Perkasa)
- Al Baari' (Maha Mengadakan)
- Al Muhaimin (Maha Memelihara)
- As Salaam (Maha Pemberi Keselamatan)
- Al Mu'min (Maha Pemberi Keamanan)
- Pembatal–Pembatal Keislaman
- DAMPAK NEGATIF AUDIO VISUAL Oleh: Ibnu Sudar al-Ja...
- Hebatnya Otak Manusia
- Cara Memasukan Widget Clock Islami dalam blog
- Shalat Qashar
- Shalat Jama’
- NASEHAT MENGHADAPI PERNIKAHAN
- SHALAT QASHAR DAN SHALAT JAMA
- Bersihkan Aqidah dari Kemusyrikan
- Bagaimana cara shalat qadha dan berapa raka’at?
- Teknologi Lensa Tercanggih
- Hukum Mengucapkan "Selamat Hari Raya" Kepada Non-M...
- KEDAHSYATAN SIKSAAN DIALAM KUBUR ...
- Al Qomah di bakar Rasul Dengan tergopoh-gopoh, ist...
- Lipatan Yang Menyelamatkan Cobalah mengangguk – an...
- Tanpa Doa bagai Tentara tanpa Senjata
- Al Qudduus (Maha Suci)
- Batik Pekalongan
- Lidah Api Matahari
- Laki-laki Yang Menentukan
- Indahnya Susunan Gigi Pernahkan kita berpikir, bag...
- Hipotalamus ; komandan pasukan hormon
- Indahnya Islam, Manisnya Iman (Bagian 4)
- Indahnya Islam, Manisnya Iman (Bagian 3)
- Indahnya Islam, Manisnya Iman (Bagian 2)
- Indahnya Islam, Manisnya Iman (Bagian 1)
- 10 Hal Yang Tidak Bermanfaat dan Sia-Sia
- Keliru Dalam Menyambut Awal Tahun Baru Hijriah
- Gumpalan Air Ribuan Ton
- 10 Kerusakan Dalam Perayakan Tahun Baru (Bagian 2)
- 10 Kerusakan Dalam Perayakan Tahun Baru (Bagian 3)
- 10 Kerusakan Dalam Perayakan Tahun Baru (Bagian 1)
- Keutamaan Shalat Subuh
- Dosa Besar Akibat Membaca Ramalan Bintang (Bagian 2)
- Dosa Besar Akibat Membaca Ramalan Bintang (Bagian 1)
- Adab-Adab Menyembelih
- Hukum Mengurung Binatang
- Adab Istinja' (Bagian 2)
- Adab Istinja' (Bagian 1)
- Adab Berjalan Kaki Menurut Ajaran Islam
- Tidur Sehat ala Rasulullah
- Hukum Bersalaman dengan Lawan Jenis yang Bukan Muh...
- HUKUM MAKAN DAN MINUM SAMBIL BERDIRI (Bagian 3 )
- HUKUM MAKAN DAN MINUM SAMBIL BERDIRI (Bagian 2 )
- HUKUM MAKAN DAN MINUM SAMBIL BERDIRI (Bagian 1)
- Shalat dengan Celana Isbal
- Hukum Menggunakan Gaji Istri
- Hukum Memanfaatkan Barang Gadai
- Hukum Baju Bergambar
- Adab Menuntut Ilmu (Bagian 2 )
- Adab Menuntut Ilmu (Bagian 1)
- Gelombang Dalam Laut Yang Gelap
- LARANGAN KERAS MENYEMBUNYIKAN KEBENARAN
- CIRI-CIRI SUAMI YANG SHOLEH DAN MENJADI TELADAN
- FATWA-FATWA PENTING A. FATWA RASULULLAH SHALLALL...
- MENGENAL DIENUL ISLAM (1)
- Memahami prinsip dasar Islam - Laa ilaaha ilallah ...
- MENCARI BERKAH (TABARUK) DALAM ISLAM Tabaruk atau...
-
▼
December
(67)
Labels
- Akhlaq (16)
- Aneh (1)
- Aqidah (26)
- Artikell (20)
- Asmaul Husna (7)
- Back LInk (2)
- Batik (1)
- Berita (7)
- Blog (5)
- Bulan Ramadhan (34)
- Bulan Syawal (4)
- Catatan Dari Facebook (23)
- Foto Antejie (3)
- HADIST (2)
- hukum disekitar kita (28)
- Kauniyah (10)
- kesehatan (5)
- Kisah (6)
- Kisah Nyata (5)
- LAZADA (1)
- Motivasi (3)
- Mudik (3)
- My Diery (6)
- My Menu (1)
- Nama Islami (7)
- Pahlawan Indonesia (2)
- Photograp (3)
- sasuke (1)
- Shalat (7)
- Sisi Lain Dunia (1)
- SMS Nasihat (4)
- Taushiyah (14)
- Trik Komputer (4)
- Wanita (5)
- wikipedia (9)
Translate
Link Exchange
Tukeran Link YUks tinggal copy paste kode ini lalu tinggalkan komentar bahwa link saya udah terpasang maka jika aku membuka blog blog anda akan segera muncul dihalaman comunity
Trima Kasih :)
Trima Kasih :)
Blogger templates
Followers
© Gamaguchin All rights reserved. Blogger Template by Loefa-cebook
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.